Rabu, 15 Juli 2009

Disleksia

Kesulitan belajar membaca sering disebut juga disleksia (dyslexia). Perkataan disleksia berasal dari Yunani yang artinya “kesulitan membaca.” Ada nama-nama lain yang menunjuk kesulitan belajar membaca, yaitu corrective readers (Hallahan, Kaufman, & Lloyd, 1985 : 202); sedangkan kesulitan belajar membaca yang berat sering disebut aleksia (alexia) (Lerner : 1981 : 295).

Kamus Kedokteran Dorland mendefinisikan disleksia sebagai ketidakmampuan untuk membaca secara mengerti oleh karena lesi sentral (Tim Penerjemah EGC, 1994 : 580).
Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada disleksia adalah buta huruf atau alexia. Perkataan disleksia berasal dari bahasa Yunani yaitu “dys” dan “lexia”. “dys” berarti kesulitan sedangkan “lexia” berarti kata. Disleksia didefinisikan sebagai ketidakmampuan dalam memperoleh pengetahuan dari proses pembelajaran akibat kesulitan dalam menafsirkan kalimat (Jamila K. A. Muhammad, 2008 : 140).

Bryan dan Bryan seperti dikutip oleh Mercer (1979 : 200) dalam Mulyono Abdurrahman (1999 : 204) mendefinisikan disleksia sebagai suatu sindroma kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat, mengintegrasikan komponen-komponen kata dan kalimat, dan dalam belajar segala sesuatu yang berkenaan dengan waktu, arah, dan masa. Hornsby (1984 : 9) dalam Mulyono Abdurrahman (1999 : 204) mendefinisikan disleksia tidak hanya kesulitan belajar membaca tetapi juga menulis. Definisi Hornsby tersebut dapat dipahami karena ada kaitan yang erat antara membaca dengan menulis. Anak yang berkesulitan membaca umumnya juga kesulitan menulis.


Jovita maria ferliana dalam Lisa Weinstein (2007 : xxiv) mengemukakan beahwa disleksia sering kita kenal dengan ketidakmampuan mengenal huruf dan suku kata dalam bentuk tertulis. Atau dengan kata lain, ketidakmampuan dalam membaca.

Ketidakmampuan dalam membaca juga berkaitan erat dengan kesulitan menulis, hal senada dikemukakan oleh Jovita Merliana Ferliana dalam Lisa Weinstein (2007 : xxiv) :


Penderita disleksia sebenarnya mangalami kesulitan membedakan bunyi fonetik yang menyusun sebuah kata. Mereka bisa menangkap kata-kata tersebut dengan indera pendengarnya. Namun, ketika harus menuliskannya pada selembar kertas, mereka mengalami kesulitan harus menuliskannya dengan huruf-huruf yang mana saja. Dengan demikian, dia juga kesulitan menuliskan apa yang ia inginkan ke dalam kalimat-kalimat panjang secara akurat.


Anak-anak penderita disleksia adalah anak-anak yang menghadapi kesulitan dalam membaca, menulis dan mengeja. Tetapi tidak banyak anak-anak yang tidak menyadari hal ini dan yang dirugikan adalah mereka sendiri karena dianggap sebagai anak yang malas, bodoh, dan lamban (Jamila K. A. Muhammad, 2008 : 140).


Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkesulitan membaca atau disleksia adalah anak yang mengalami kesulitan dalam belajar membaca, menulis dan mengeja serta kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat, mengintegrasikan komponen-komponen kata dan kalimat, dan dalam belajar segala sesuatu yang berkenaan dengan waktu, arah, dan masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar