Rabu, 22 Juli 2009

Paper quilling

Ulat dan bunga


Bunga dan Kura


Kupu dan bunga


Kupu, ulat dan bunga


Kupu, ulat, kura dan bunga

Pola kirigami abstrak

Pola ikan abstrak.


Pola abstrak.


Pola abstrak 2.

Dysgrafia

Kesulitan belajar menulis sering disebut juga disgrafia (dysgraphia) (Jordon seperti dikutip oleh Hallahan, Kafman, & Lloyd, 1985 : 237). Mulyono Abdurrahman, (1999 : 227) menyatakan bahwa ”Kesulitan belajar menulis yang berat disebut juga agrafia. Disgrafia menunujuk pada adanya ketidakmampuan mengingat cara membuat huruf atau simbol-simbol matematika”.
Kamus Kedokteran Dorland mendefinisikan disgrafia sebagai ketidakmampuan untuk menulis secara tepat; mungkin merupakan bagian dari kelainan bahasa yang disebabkan oleh gangguan pada lobus parietalis atau sistem motorik. Disebut juga dengan status dysgraphycus (Tim Penerjemah EGC, 1994 : 579).

Disgrafia adalah masalah pembelajaran spesifik yang berdampak terhadap kesulitan dalam menyampaikan hal yang ada dalam pikiran dalam bentuk tulisan, yang akhirnya malah menyebabkan tulisannya menjadi buruk (Jamila K. A. Muhammad, 2008 : 137).

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan menulis / disgrafia (dysgraphia) adalah ketidakmampuan individu dalam proses belajar menulis huruf.

Kirigami

Kirigami merupakan seni yang cukup mudah untuk dipelajari. Bahan dan alat yang digunakan juga mudah didapat, yaitu kertas dan gunting. Cara membuat model Kirigami cukup sederhana, yaitu pertama-tama kertas dilipat, setelah itu digunting. Hasil guntingan kertas tersebut dapat menjadi aneka bentuk. Bentuk yang dihasilkan tidak hanya terbatas pada bentuk-bentuk figur saja, namun juga dapat menjadi bentuk-bentuk abstrak yang menarik. Bentuk-bentuk kirigami tersebut juga dapat menjadi inspirasi dalam menciptakan kreasi-kreasi lainnya. Kirigami dapat dijadikan ornamen yang menarik untuk dekorasi rumah dan juga dekorasi untuk pesta. Kirigami juga dapat dipakai sebagai kartu ucapan, hiasan poster serta hiasan kotak bingkisan. Beberapa kreasi dapat menjadi mainan yang menarik bagi anak-anak. Dengan memiliki buku ini mempelajarinya, akan Anda temukan bahwa Kirigami merupakan seni yang menarik dan mengasyikkan untuk dipraktikkan.

Pola kirigami

Kirigami bentuk dasar pada pola lingkaran.


Kirigami bentuk dasar pada pola segi tiga.


Kirigami bentuk dasar pada pola segi enam.


Kirigami bentuk dasar pada pola segi lima.


Kirigami bentuk dasar pada pola segi panjang.

Kirigami bentuk dasar pada pola persegi.

Rabu, 15 Juli 2009

Disleksia

Kesulitan belajar membaca sering disebut juga disleksia (dyslexia). Perkataan disleksia berasal dari Yunani yang artinya “kesulitan membaca.” Ada nama-nama lain yang menunjuk kesulitan belajar membaca, yaitu corrective readers (Hallahan, Kaufman, & Lloyd, 1985 : 202); sedangkan kesulitan belajar membaca yang berat sering disebut aleksia (alexia) (Lerner : 1981 : 295).

Kamus Kedokteran Dorland mendefinisikan disleksia sebagai ketidakmampuan untuk membaca secara mengerti oleh karena lesi sentral (Tim Penerjemah EGC, 1994 : 580).
Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada disleksia adalah buta huruf atau alexia. Perkataan disleksia berasal dari bahasa Yunani yaitu “dys” dan “lexia”. “dys” berarti kesulitan sedangkan “lexia” berarti kata. Disleksia didefinisikan sebagai ketidakmampuan dalam memperoleh pengetahuan dari proses pembelajaran akibat kesulitan dalam menafsirkan kalimat (Jamila K. A. Muhammad, 2008 : 140).

Bryan dan Bryan seperti dikutip oleh Mercer (1979 : 200) dalam Mulyono Abdurrahman (1999 : 204) mendefinisikan disleksia sebagai suatu sindroma kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat, mengintegrasikan komponen-komponen kata dan kalimat, dan dalam belajar segala sesuatu yang berkenaan dengan waktu, arah, dan masa. Hornsby (1984 : 9) dalam Mulyono Abdurrahman (1999 : 204) mendefinisikan disleksia tidak hanya kesulitan belajar membaca tetapi juga menulis. Definisi Hornsby tersebut dapat dipahami karena ada kaitan yang erat antara membaca dengan menulis. Anak yang berkesulitan membaca umumnya juga kesulitan menulis.


Jovita maria ferliana dalam Lisa Weinstein (2007 : xxiv) mengemukakan beahwa disleksia sering kita kenal dengan ketidakmampuan mengenal huruf dan suku kata dalam bentuk tertulis. Atau dengan kata lain, ketidakmampuan dalam membaca.

Ketidakmampuan dalam membaca juga berkaitan erat dengan kesulitan menulis, hal senada dikemukakan oleh Jovita Merliana Ferliana dalam Lisa Weinstein (2007 : xxiv) :


Penderita disleksia sebenarnya mangalami kesulitan membedakan bunyi fonetik yang menyusun sebuah kata. Mereka bisa menangkap kata-kata tersebut dengan indera pendengarnya. Namun, ketika harus menuliskannya pada selembar kertas, mereka mengalami kesulitan harus menuliskannya dengan huruf-huruf yang mana saja. Dengan demikian, dia juga kesulitan menuliskan apa yang ia inginkan ke dalam kalimat-kalimat panjang secara akurat.


Anak-anak penderita disleksia adalah anak-anak yang menghadapi kesulitan dalam membaca, menulis dan mengeja. Tetapi tidak banyak anak-anak yang tidak menyadari hal ini dan yang dirugikan adalah mereka sendiri karena dianggap sebagai anak yang malas, bodoh, dan lamban (Jamila K. A. Muhammad, 2008 : 140).


Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkesulitan membaca atau disleksia adalah anak yang mengalami kesulitan dalam belajar membaca, menulis dan mengeja serta kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat, mengintegrasikan komponen-komponen kata dan kalimat, dan dalam belajar segala sesuatu yang berkenaan dengan waktu, arah, dan masa.

Ketika Anak Belajar

Bila anak hidup di dalam suasana penuh dengan kritik
Dia belajar untuk menyalahkan orang

Bila anak hidup di dalam suasana penuh kekerasan
Dia belajar untuk berkelahi


Bila anak hidup di dalam suasana penuh olok-olok
Dia belajar untuk menjadi seorang yang pemalu

Bila anak hidup di dalam suasana yang memalukan
Dia belajar untuk selalu merasa bersalah

Bila anak hidup di dalam suasana penuh dengan toleransi

Dia belajar untuk menjadi seorang penyabar


Bila anak hidup di dalam suasana penuh dengan dukungan
Dia belajar untuk menjadi seorang yang percaya diri

Bila anak hidup di dalam suasana penuh pujian dan penghargaan
Dia belajar untuk menghargai orang lain


Bila anak hidup di dalam suasana kejujuran

Dia belajar mengenai keadilan


Bila anak hidup di dalam suasana yang aman
Dia belajar untuk mempercayai orang lain

Bila anak hidup di dalam suasana yang memuaskan jiwanya

Dia belajar untuk menyenangi dirinya

Bila anak hidup di dalam suasana yang penuh dengan penerimaan dan persahabatan
Dia belajar untuk mendapatkan kasih sayang di dalam dunia ini

Selasa, 14 Juli 2009

Belajar

Sesuatu yang Baik, BELUM TENTU Benar.
Sesuatu yang Benar, BELUM TENTU Baik.
Sesuatu yang Bagus, BELUM TENTU Berharga.
Sesuatu yang Berharga/Berguna, BELUM TENTU Bagus.

LIDAH kita yang Menentukan SIAPA KITA.
Jika Kejahatan di balas Kejahatan, maka itu adalah DENDAM.
Jika Kebaikan dibalas Kebaikan itu adalah PERKARA BIASA.
Jika Kebaikan dibalas Kejahatan, itu adalah ZALIM.
Tapi jika Kejahatan dibalas Kebaikan, itu adalah MULIA dan TERPUJI.

Sesungguhnya sebagian Perkataan Itu Ada yang Lebih Keras dari Batu,
Lebih TAJAM dari Tusukan JARUM,
Lebih PAHIT daripada JADAM dan Lebih PANAS daripada BARA.
Sesungguhnya HATI adalah LADANG, maka Tanamlah Ia dengan Perkataan
yang Baik, karena jika Tidak Tumbuh Semuanya (Perkataan yang Tidak Baik) niscaya TUMBUH sebagiannya.

Nasihat yang Baik Tidak Pernah Datang Terlambat.

Jika kita Tidak Memulai Hari Ini dengan Senyuman,
Belum Terlambat untuk Mencobanya Pada Hari Esok.

Seorang TEMAN SEJATI Akan Membuat kita Hangat dengan kehadiratNYA, mempercayai akan rahasiaNya dan MENGINGAT kita dalam doa-doaNya.
Doa Memberikan KEKUATAN pada Orang yang LEMAH,
MEMBUAT Orang Tidak Percaya Menjadi Percaya dan
MEMBERIKAN Keberanian pada Orang yang KETAKUTAN.
Jika kita berbuat Baik, Kebaikan pula yang Akan Kita Terima Kelak.

PERSAHABATAN SEJATI Layaknya KESEHATAN,
Nilainya Baru kita SADARI Setelah kita KEHILANGANNYA.
Seorang Sahabat adalah yang Dapat MENDENGARKAN "Lagu" di dalam HATI kita
dan Akan MENYANYIKAN Kembali tatkala kita Lupa akan Bait-baitnya.
Bertemanlah dengan Orang yang Suka akan KEBENARAN.
Dialah HIASAN Dikala Kita Senang dan Perisai diwaktu kita Susah.

Namun kita Tidak Akan Pernah Memiliki seorang Teman,
jika kita Mengharapkan Seseorang tanpa Kesalahan.
Karena Semua Manusia itu Baik,
kalau kita Bisa MELIHAT KEBAIKANNYA dan MENYENANGKAN kalau
kita bisa Melihat KEUNIKANNYA,
tapi Semua Manusia itu Akan BURUK dan MEMBOSANKAN kalau
kita TIDAK BISA MELIHAT KEDUANYA.

Hiduplah Sesuka Hati kita, Sesungguhnya kita Pasti Mati.

Cintai siapa saja yang kita senangi,
sesungguhnya kita pasti akan berpisah dengannya.

Lakukan apa saja yang kita kehendaki,
sesungguhnya kita akan memperoleh balasannya.

KEMARAHAN Hanyalah Satu Kata yang Dekat dengan BAHAYA.

Tak Seorang pun Sempurna tetapi Manusia adalah Mahluk yang Paling Sempurna.
Mereka yang Mau BELAJAR dari KESALAHAN adalah BIJAK.

UBAHLAH APA YANG MASIH BISA DIUBAH.
TERIMALAH APA YANG MEMANG SUDAH TIDAK BISA DIUBAH.
HINDARKAN DIRI DARI HAL-HAL YANG
BERPOTENSI MENDATANGKAN PERUBAHAN BURUK